Sistem Reproduksi Wanita

Wanita adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sangat kompleks. Anda setuju dengan pernyataan ini? Jika iya, anggukkan kepala. Memang betul wanita adalah makhluk yang sangat kompleks dalam segala hal, termasuk dalam sistem reproduksi. Sistem reproduksi wanita mempunyai banyak fungsi, antara lain : berperan sebagai alat aktivitas seksual, menghasilkan sel telur (ovum), tempat bertemunya sel telur dan sperma (tempat terjadinya pembuahan), tempat implantasi, tempat kehamilan, dan juga kelahiran bayi. Oleh karena itulah sistem reproduksi wanita disebut lebih kompleks dibandingkan pria. Untuk lebih memahami seperti apa sistem reproduksi wanita, mari kita lihat gambar berikut ini :

Saya akan jabarkan satu-persatu bagian-bagian penting dari sistem reproduksi wanita yang berperan dalam kehamilan. Sudah siap? Oke, mari kita pelajari bersama. 

Vagina (liang senggama) 
Vagina merupakan organ reproduksi yang berbentuk seperti tabung dengan panjang antara 7-8 cm. Dinding vagina terbentuk dari otot dan selaput. Pada keadaan normal, dinding-dinding vagina saling bertemu sehingga tidak terdapat ruangan di dalamnya. Meskipun demikian, dinding vagina ternyata sangat elastis dan dapat meregang bila terisi oleh sesuatu, seperti darah haid atau oleh penis ketika bersenggama. Bahkan dinding vagina dapat meregang dan sangat sangat lebar ketika melahirkan, sehingga lebarnya cukup memungkinkan bagi bayi untuk melewatinya. Vagina mempunyai 4 fungsi penting, yaitu:
  1. Fungsi seksual sebagai tempat masuknya penis saat berhubungan seksual
  2. Fungsi reproduksi, yaitu sebagai penerima air mani (sperma) saat ejakulasi
  3. Sebagai tempat keluarnya bayi pada persalinan normal 
  4. Sebagai saluran untuk mengalirkan lendir dan darah haid
Dalam mendukung fungsi seksual dan fungsi reproduksi, beberapa perubahan terjadi pada vagina selama berhubungan badan. Perubahan ini bertujuan untuk membantu mendorong masuknya sperma ke dalam rahim sehingga proses pembuahan bisa berhasil. Perubahan-perubahan tersebut antara lain :
  1. Meningkatnya produksi lendir selama masa perangsangan seksual. Lendir ini dihasilkan oleh kelenjar di sekitar dinding vagina. Peningkatan produksi lendir mengakibatkan vagina menjadi basah, sehingga proses senggama berlangsung mulus dan tidak menyebabkan nyeri. Sangatlah normal apabila terjadi peningkatan produksi lendir, justru yang tidak normal jika yang terjadi sebaliknya
  2. Terjadi kontraksi dinding vagina saat puncak seks tercapai (orgasme). Kontraksi dinding vagina ini berupa gerakan ritmik, sehingga akan ada sensasi bergerak-gerak di perut bawah sepanjang orgasme terjadi. Gerakan kontraksi ini secara alami membantu pergerakan sperma dan mendorong sperma untuk masuk ke rongga rahim menuju saluran telur dan akhirnya mempermudah pertemuan sperma dan sel telur. Oleh karena itu dalam berhubungan seksual, penting bagi istri untuk mencapai orgasme, karena dengan demikian pembuahan akan terjadi lebih mudah.
Selama usia subur, vagina memiliki lingkungan yang bersifat asam (pH 4-5). Apabila pH > 5 insiden infeksi vagina biasanya akan meningkat. Sifat asam ini disebabkan oleh bakteri bakteri baik yang ada pada vagina. Vagina memiliki mekanisme pembersihan sendiri dengan cara menghasilkan lendir. Adanya gangguan pada proses ini dapat memusnahkan daya pembersihan pada vagina. Gangguan seperti ini biasanya disebabkan oleh karena terapi antibiotic, douching atau penggunaan spray atau semprotan.

1 Comments

  1. dengan begini jadi lebih tau juga tentang pembuahan pada wanita

    ReplyDelete
Post a Comment
Previous Post Next Post