Dalam bahasa Indonesia, ISPA berarti infeksi akut pada saluran pernapasan, mulai dari flu, radang tenggorokan, hingga radang paru/pneumonia yang berlangsung selama 14 hari. Kejadian ISPA biasanya meningkat pada perubahan musin atau cuaca, terutama saat curah hujan cukup tinggi dan mengakibatkan banjir. Yang paling renta terserang ISPA adalah bayi dan balita. Penyebabnya, sistem kekebalan tubuh mereka yang belum berkembang optimal. selain itu faktor resiko lain bayi mudah terkena ISPA adalah bayi kurang gizi, bayi dengan berat badan lahir rendah, tidak mendapat cukup ASI, tinggal diwilayah dengan polusi udaran yang tinggi, dan mengalami defisiensi vitamin A.
Penyebab ISPA : Paling Sering oleh virus atau bakteri.
Dari golongan virus adalah : Mixovirus, Adenovirus, Coronavirus, Poicornavirus, dan virus Herpes.
Dari Golongan Bakteri : Genus Strepptococcus, Staphylococcus, Pneumococcus, Hemophylus, Bordetella, dan Corinebacterium.
Cara Menangani ISPA pada Bayi :
Gejalan ISPA dapat di bagi menjadi 3 golongan, Bila Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) tergolong ringan sampai sedang, obati demam dan pileknya dengan cara :
Cara Menangani ISPA pada Bayi :
Gejalan ISPA dapat di bagi menjadi 3 golongan, Bila Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) tergolong ringan sampai sedang, obati demam dan pileknya dengan cara :
- Turunkan demam, kompres dengan air hangat dan beri obat penurun panas sesuai usia bayi.
- Meringankan pilek, keluarkan lendir yang menyumbat lubang hidungnya, agar napasnya lebih lega.
- Antibiotik akan diberikan bila penyebabnya adalah bakteri. Untuk tahu penyebabnya, bakteri atau bukan, perlu pemeriksaan laboratorium yaitu dengan mengusap tenggorok untuk dikultur atau dibiakkan, dan dilakukan pemeriksaan darah.
- Apabila gejala-gejala tersebut belum berkurang selama 3 hari, segera bawa ke dokter anak.