Tangisan bayi mempunyai pola. Penelitian tentang ini dilakukan terhadap 1000 bayi, dan ditemukan 5 perbedaan tangisan yang disuarakan pada bayi diseluruh dunia. bayi punya bahasa universal dan mengandung arti yang yang sama. Kesamaan ini didasarkan pada refeks - refleks dan sejauh bayi punya refleks yang sama, bunyinya pun akan sama.
Lima tangisan berikut ini kedengarannya sama, tetapi bila didengarkan dengan sangat teliti, Anda bisa membedakannya. Kesamaan tangisan ini hanya berlaku untuk bayi usia 0 sampai 3 bulan, dan sering diucapkan oleh bayi sebelum ia menangis
- " NEH" = "Aku lapar" "Neh" diucapkan bayi baru lahir berdasarkan refleks mengisap. Bayi baru lahir punya refleks mengisap yang sangat kuat, dan ketika bayi mengkombinasikan bunyi "neh" dengan tangis, menghasilkan bunyi "neh". Begitu anda mendengar bunyi ini dai mulut bayi, segera beri bayi Anda susu.
- "Owh" = "Aku ngantuk" Bunyi ini didasarkan pada refleks menguap. yang pertama biasanya terdengar cukup panjang. Ketika mendengar bunyi ini, bantu bayi Anda untuk tidur, jangan tunggu sampai menangis. Semakin lelah bayi, akan semakin sulit dia tidur. Perhatikan isyarat lain seperti mengusap mata dan menguap.
- "Heh" = "Rasanya nggak enak, nih". Sangat terdengar berbeda dengan "neh" karena bayi"h" sangat jelas. Bunyi ini pertanda sikecil buang air besar atau kecil, dan minta digantikan popok.
- "Eair" = "Perutku kembung". Ketika bayi merasakan ada gas di perutnya, refleks kakinya mengangkat ke arah perut dan mulutnya berbunyi"eair". Suara ini akan terdengar ketika bayi merasa ada tekanan di perutnya. Gas diperut bisa membuatnya sakit perut dan rewel.
- "Eh" = "Aku mau sendawa". Bayi butuh sendawa. Bila Anda mendengar ia mengucapkan "eh", bantu bayi Anda untuk sendawa. Tangisan yang mengandung kata ini akan diucapkan pendek secara berulang. Dengan hati-hati, letakan bayi di bahu atau di atas perut Anda dalam posisi telungkup dan tepuk-tepuk perlahan punggungnya.